Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga, phsiko-motor untuk menuju perkembangan pribadi prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik. Teori semacam ini boleh saja diterima, dengan satu alasan bahwa dari struktur kognitif itu dapat mempengaruhi perkembangan afeksi atau pun penampilan seseorang. Dari konsep ini, pada perkembangan berikut akan melahirkan teori belajar yang bertumpu pada pembentukan super ego, yaitu suatu proses belajar melalui suatu peniruan, proses interaksi antara pribadi seseorang dengan pihak lain, misalnya seseorang tokoh.
Yang perlu ditegaskan adalah siapapun yang menjadi figure untuk ditiru, bagi si peniru akan mendapatkan pengalaman yang berguna bagi dirinya. Semakin banyak orang tersebut belajar melalui peniruan tokoh, semakin banyak pula pengalaman yang diperoleh.
Sesuai dengan konsep super ego, maka pengalaman yang diperoleh subjek didik akan banyak menyangkut segi moral. Hal ini sesuai dengan penegasan Brend bahwa struktur kepribadian individu manusia itu terdiri dari tiga komponen yang dinamakan id; ego; dan super ego. Id lebih menekankan pada pemenuhan nafsu, super ego lebih bersifat sosial dan moral, sedangkan ego akan menjembatani antara keduanya, terutama dalam berkembang menghadapi lingkungannya atau dalam aktifitas belajar
No comments:
Post a Comment